Wartawan Diusir Saat Meliput Tragedi Anak Meninggal Dunia Diduga Tenggelam di Kolam Renang Tebas
Penulis : Berite Sambas

Beritesambas.com – Sejumlah jurnalis mengalami insiden tidak menyenangkan saat meliput kasus meninggalnya seorang anak berinisial YK (6) yang diduga tenggelam di Kolam Renang Dian Kusuma, Desa Sempadung, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.
Peristiwa ini terjadi pada Senin, 14 Juli 2025, ketika para wartawan mencoba mengumpulkan informasi dan mengambil gambar di lokasi kejadian.
Awalnya, salah satu karyawan kolam renang memberikan izin kepada awak media untuk mengambil gambar. Namun, ketika para wartawan mendekati area kolam renang, mereka secara tiba-tiba diminta untuk segera meninggalkan lokasi.
“Keluar-keluar,” ucap karyawan lain dengan nada mengusir kepada sejumlah awak media.
Saat dimintai konfirmasi, terungkap bahwa larangan pengambilan gambar berasal dari karyawan kolam renang.
Wartawan Tribun Pontianak sempat bertanya, “Kenapa Pak?” Namun, karyawan laki-laki, Hendri, itu menjelaskan bahwa ada pesan dari bosnya agar tidak ada pengambilan gambar di lokasi tanpa surat keterangan dari pihak kepolisian.
“Kata bos kami kalau mau mengambil gambar di lokasi harus ada surat keterangan pihak kepolisian,” terang karyawan tersebut.
Setelah melontarkan pernyataan itu, karyawan laki-laki tersebut bahkan meminta dan memfoto kartu identitas (ID card) wartawan Tribun Pontianak.
Hal ini menyulitkan para awak media untuk mendapatkan informasi dan dokumentasi yang akurat mengenai tragedi tersebut.
Sebelumnya, peristiwa meninggalnya YK (6) di kolam renang Dian Kusuma telah menimbulkan keprihatinan di masyarakat. Banyak pihak yang mendesak agar pengelola kolam renang lebih serius dalam meningkatkan pengawasan dan keamanan guna mencegah kejadian serupa.
Korban, yang merupakan warga Dusun Bumi Asih, Desa Mensere, Kecamatan Tebas, saat kejadian sedang berada di lokasi bersama keluarganya.
Merespons laporan masyarakat, personel Polsek Tebas segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan tindakan awal dan olah tempat kejadian.
Kapolres Sambas AKBP Wahyu Jati Wibowo, S.I.K., S.H., M.H., melalui Kapolsek Tebas Mulyadi menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah awal penanganan dan akan melakukan pendalaman terkait kronologi kejadian.
“Kami menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini. Proses penyelidikan akan dilaksanakan sesuai prosedur guna memastikan penyebab dan kronologi kejadian,” ujar Kapolsek Tebas.
Polres Sambas juga mengimbau kepada seluruh pengelola tempat wisata air dan masyarakat luas untuk lebih meningkatkan pengawasan, terutama terhadap anak-anak, demi mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari.(Red)

Ketua PWI Kalbar Sesalkan Tindakan Pengusiran Wartawan yang Meliput di Sambas
Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori menyesalkan tindakan pengusiran wartawan yang terjadi di Kabupaten Sambas.
Rabu, 16 Juli 2025

Seorang Anak Tewas Diduga Tenggelam di Kolam Renang di Tebas
Seorang anak perempuan berinisial Y.K. (6) dilaporkan meninggal dunia akibat diduga tenggelam di kolam renang
Senin, 14 Juli 2025

Operasi Patuh Kapuas 2025 Telah Dimulai, Berlangsung Hingga 27 Juli 2025
Dalam rangka pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan Patuh Kapuas Tahun 2025, Polres Sambas menggelar Apel Gelar Pasukan di halaman Mapolres Sambas.
Senin, 14 Juli 2025

Pria Ditemukan Meninggal Diduga Gantung Diri di Salatiga, Polsek Pemangkat Lakukan Penanganan Cepat
Seorang pria berusia 38 tahun ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di sebuah pohon
Jumat, 11 Juli 2025

Mahasiswa KKN UGM Saga Ekor Borneo Hadirkan Inovasi di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas
Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah memulai program pengabdiannya di Desa Temajuk
Kamis, 10 Juli 2025