Get In Touch
sambas.berite@gmail.com0821-4933-5559
Our Company
Dsn Sukamantri, Dalam Kaum, Sambas, Kalimantan Barat, 79462
Sabtu, 13 September 2025 - 19:57

Kekurangan Guru SLB di Sambas, DPRD Sambas Temui Disdik Kalbar

Penulis : Berite Sambas

Kekurangan Guru SLB di Sambas, DPRD Sambas Temui Disdik Kalbar

Beritesambas.com - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sambas melakukan kunjungan konsultasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat.

Kunjungan ini bertujuan untuk mencari solusi atas masalah kekurangan tenaga guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sambas.

Rombongan Komisi IV yang dipimpin langsung oleh Mardani diterima oleh Kepala Bidang SMK, Samsuni, serta jajaran terkait lainnya di ruang Tut Wuri Handayani Disdikbud Provinsi Kalbar, Kamis (11/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Mardani menyoroti kondisi SLB Negeri Sambas yang sudah berdiri sejak tahun 2005. Sekolah ini memiliki 112 murid dengan berbagai kebutuhan khusus, baik secara fisik maupun mental.

Menurutnya, jumlah guru yang ada saat ini tidak ideal untuk memberikan penanganan yang intensif dan spesifik seperti yang dibutuhkan oleh para siswa.

“Idealnya, satu guru menangani lima hingga enam anak. Namun, kondisi di SLB Negeri Sambas jauh dari harapan. Kami sangat merespons keluhan para guru di sana,” ujar Mardani.

Salah satu tantangan terbesar adalah sulitnya mencari tenaga guru yang memiliki sertifikat atau lulusan SLB. Minat masyarakat untuk mengambil program studi ini juga masih sangat rendah.

Melihat situasi ini, Komisi IV DPRD Sambas memberikan beberapa usulan dan harapan kepada pemerintah daerah.

Mardani berharap Pemerintah Kabupaten Sambas, melalui Dinas Pendidikan, dapat membuka formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) khusus untuk guru SLB.

Lebih lanjut, Komisi IV juga meminta Bupati Sambas untuk memberikan beasiswa kepada siswa-siswa asal Sambas yang bersedia mengambil studi di bidang Pendidikan Luar Biasa.

“Kami meminta Bupati Sambas memberi ruang dan beasiswa agar siswa kita bisa sekolah dan mengambil prodi SLB, yang hanya ada di beberapa universitas, seperti di Jakarta, Andalas, UPI Bandung, dan Yogyakarta,” jelasnya.

Menurut Mardani, langkah ini sangat penting untuk menyelamatkan SLB Negeri Sambas dari ancaman kekurangan guru.

Kekhawatiran terbesar adalah ketika guru-guru honorer yang ada saat ini lulus seleksi PPPK dan ditempatkan di sekolah lain yang sesuai dengan prodi mereka, karena tidak ada satupun guru honorer di SLB tersebut yang lulusan Pendidikan Luar Biasa.

“Ini menjadi ancaman dan kekhawatiran kami. Semoga Pemerintah Kabupaten Sambas dan Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar dapat segera mencari solusi untuk menyelamatkan SLB Negeri Sambas dan anak-anak kita yang memiliki kebutuhan khusus,” tutup Mardani. (Red)