Get In Touch
sambas.berite@gmail.com0821-4933-5559
Our Company
Dsn Sukamantri, Dalam Kaum, Sambas, Kalimantan Barat, 79462
Kamis, 04 September 2025 - 18:52

Waspada Campak, Kadinkes Sambas Ingatkan Orang Tua Lengkapi Vaksinasi Anak

Penulis : Berite Sambas

Waspada Campak, Kadinkes Sambas Ingatkan Orang Tua Lengkapi Vaksinasi Anak

Beritesambas.com - Meskipun Kabupaten Sambas tidak termasuk dalam daftar wilayah dengan lonjakan kasus campak, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengeluarkan peringatan dini dan imbauan tegas kepada masyarakat untuk tetap waspada. Langkah ini diambil menyusul peningkatan kasus campak yang terjadi di beberapa daerah lain di Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr. Ganjar Eko Prabowo, menjelaskan bahwa campak merupakan penyakit yang sangat menular. Satu orang penderita dapat menularkan virus kepada hingga 18 orang lainnya. Penularan bisa terjadi melalui percikan air liur (aerosol) maupun sentuhan dengan benda yang terkontaminasi.

"Meskipun Kabupaten Sambas tidak termasuk Kabupaten yang mengalami peningkatan kasus campak pasti, sebagai orang tua, pengasuh, masyarakat maupun pihak sekolah harap waspada terhadap gejala campak," kata dr. Ganjar, Kamis (4/9/2025).

Penyebab apabila adanya peningkatan kasus campak salah satunya disebabkan oleh cakupan imunisasi rutin campak yang masih rendah dan tidak merata sehingga muncul kantong-kantong yang beresiko tinggi penyakit campak.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2024, cakupan imunisasi MR1 pada bayi adalah sebesar 87,8% dan imunisasi MR2 pada baduta adalah sebesar 81,6%, sedangkan pada tahun 2025 (data per 11 Agustus 2025) untuk cakupan MR1 pada bayi adalah sebesar 42,5% dan MR2 pada baduta adalah sebesar 40,3%. Rendahnya cakupan ini akan meningkatkan risiko munculnya KLB campak-rubela.

"Selain itu berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Tahun 2024, cakupan imunisasi MR1 pada bayi adalah sebanyak 7564 (65,1 persen), MR2 pada baduta sebanyak 6881 (68,6 persen) dan MR program BIAS sebesar 93,6 persen," ujar Kadinkes Sambas.

Sedangkan pada Tahun 2025 dari bulan Januari sampai Juli, cakupan imunisasi MR1 pada bayi sebanyak 3890 (33,5%) dan imunisasi MR2 pada baduta sebanyak 4423 (38,5%). Untuk  cakupan imunisasi MR program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Tahun 2025 masih proses pelaksanaan.

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sampai dengan minggu ke 33 Tahun 2025 telah terjadi peningkatan kasus di 24 Kabupaten/Kota dan 46 KLB campak pasti di Kabupaten/Kota se-Indonesia.

"Dari ke-24 Kabupaten/Kota tersebut, Kabupaten Sambas tidak termasuk Kabupaten yang mengalami peningkatan kasus campak konfirmasi laboratorium sejak minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-33 Tahun 2025. Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dari bulan Januari sampai Agustus Tahun 2025, tercatat ada 2 (kasus) campak konfirmasi laboratorium di Kabupaten Sambas," jelas Kadinkes Sambas.

Sebelumnya, pada Tahun 2024 kasus campak konfirmasi laboratorium di Kabupaten Sambas sebanyak 1 (satu) kasus. Semua kasus sudah mendapatkan tatalaksana kasus dan pelacakan kontak erat kasus positif campak.

"Meskipun di Kabupaten Sambas tidak mengalami peningkatan kasus campak pasti, sebagai orang tua, pengasuh, masyarakat maupun pihak sekolah harap waspada terhadap gejala campak yang diantaranya demam, bercak kemerahan seluruh badan (ruam) dan dapat disertai batuk pilek. Karena satu orang penderita campak dapat menularkan penyakit ini kepada 18 orang," tuturnya.

Selain itu, untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi MR (Measles Rubella) lengkap sesuai jadwal seperti imunisasi MR dosis ke-1 usia 9 bulan, imunisasi MR dosis ke-2 usia 18 bulan, maupun imunisasi MR program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) untuk anak kelas 1 SD yang dilaksanakan pada bulan Agustus.

"Kemudian menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan. Bagi terdapat anak yang sakit mengarah ke gejala campak, maka segera lakukan isolasi di rumah untuk mencegah penularan ke orang lain dan berikan makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pemulihan," pungkas Ganjar. (Red)