Mahasiswa KKN UGM Saga Ekor Borneo Hadirkan Inovasi di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas
Penulis : Berite Sambas

Beritesambas.com – Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah memulai program pengabdiannya di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.
Kehadiran mereka disambut antusias oleh masyarakat setempat, dengan harapan dapat membawa angin segar dan inovasi bagi pengembangan desa perbatasan ini.
Koordinator Mahasiswa Klaster Soshum KKN UGM Saga Ekor Borneo, Abyasa Kurniawan menuturkan, KKN UGM terdiri dari berbagai disiplin ilmu ini akan berfokus pada beberapa bidang yang menjadi kebutuhan utama Desa Temajuk. Program mereka mencakup penguatan potensi pariwisata bahari, peningkatan kualitas pendidikan, serta pengembangan UMKM lokal.
"Kami dari KKN UGM kelompok Saga Ekor Borneo melakukan KKN di Kecamatan Paloh yang terbagi menjadi dua tim, yaitu Desa Sebubus sebanyak 13 orang dan Desa Temajuk sebanyak 12 orang. KKN di UGM sistemnya itu meliputi 4 klaster diantaranya ada klaster Medika, Agro, Saintek, dan klaster Soshum," jelasnya. Kamis (10/7/2025).
Mahasiswa Prodi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM yang kerap disapa Abey itu menuturkan, pemilihan tempat KKN di UGM terbilang cukup unik dan mengusung keberlanjutan. Lokasi yang menjadi tempat berlangsungnya KKN UGM harus ditempati dalam jangka lima tahun berturut-turut.
"Kecamatan Paloh sebenarnya sudah pernah satu kali didatangi oleh kakak-kakak kami tahun sebelumnya di Desa Sebubus dan di Desa Nibung. Tahum ini kami tertarik untuk melanjutkan lagi proyek dari kakak-kakak kami, dengan harapan apa yang sudah dikerjakan oleh kakak-kakak kami kemarin disini bisa berlanjut karena, dari ketentuan dari UGM ketika sudah menempati satu lokasi harus 5 tahhn atau 5 periode KKN di sana baru bisa pindah tempat," ujar Abey.
Ia menuturkan persiapan untuk melakukan KKN di Desa Temajuk sudah dimulai sejak Desember 2024 hingga Juni 2025, dengan durasi pelaksanaan KKN UGM secara merata seluruh kelompok selama 50 hari. Abey juga mengatakan untuk melakukan KKN di Ekor Borneo ini terbilang seru dan seram.
"Waktu pelaksanaan KKN selama 50 hari, dimulai dari 20 juni sampai 8 Agustus 2025. Kalau dari persiapan sebenarnya seru dan seram, seram karena menurut kami sendiri ini menjadi salah satu perjalanan jauh bagi kami yang harus mengabdi dan juga bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat," ungkapnya.
Abey menjelaskan program kerja mereka cukup unik, satu orang peserta diwajibkan membuat minimal lima proker.
"Ini cukup menjadi tantangan bagi kami secara pribadi, bagaimana caranya bisa menghasilkan 5 program yang tidak hanya bisa berjalan seadanya tetapi juga berkesan dan berdmapak langsung kepada masyarakat. Salah satu program unggulan dari teman-teman temajuk itu, kita membuat filtrasi air hujan jadi air siap minum," jelasnya.
"Aku pribadi juga membuat proker dan sudah mencoba memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Desa Temajuk dan semoga bisa terlaksana. Aku berencana membuat koperasi nelayan, yang mana sejauh ini saya lihat nelayan-nelayan di Temajuk itu masih berdiri sendiri dan atau hanya komunitas yang sifatnya seadanya saja tetapi, setelah aku cari tahu lebih lanjut potensinya ternyata masih bisa dikembangkan lagi," ungkap Abey.
Dia mengatakan fokus KKN UGM Saga Ekor Borneo tahun ini adalah ecotourism pariwisata, digitalisasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Di sektor ekonomi, tim KKN UGM juga aktif mendampingi para pelaku UMKM, khususnya dalam hal pemasaran produk lokal. Mereka membantu masyarakat mengidentifikasi potensi produk unggulan, meningkatkan kualitas kemasan, dan memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar.
"Koperasi nelayan juga menjadi salah satu solusi yang tepat. Nantinya di koperasi nelayan mahasiswa KKN UGM akan membuat produk dari tangkapan hasil laut nelayan seperti abon ikan, ikan asin, kerupuk ikan dan lain sebagainya," pungkasnya.
Kehadiran mahasiswa KKN UGM di Temajuk ini menjadi bukti nyata komitmen perguruan tinggi dalam berkontribusi langsung kepada masyarakat.
Diharapkan, program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Desa Temajuk. (Red)

Ketua PWI Kalbar Sesalkan Tindakan Pengusiran Wartawan yang Meliput di Sambas
Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori menyesalkan tindakan pengusiran wartawan yang terjadi di Kabupaten Sambas.
Rabu, 16 Juli 2025

Wartawan Diusir Saat Meliput Tragedi Anak Meninggal Dunia Diduga Tenggelam di Kolam Renang Tebas
Sejumlah jurnalis mengalami insiden tidak menyenangkan saat meliput kasus meninggalnya seorang anak berinisial YK (6)
Selasa, 15 Juli 2025

Seorang Anak Tewas Diduga Tenggelam di Kolam Renang di Tebas
Seorang anak perempuan berinisial Y.K. (6) dilaporkan meninggal dunia akibat diduga tenggelam di kolam renang
Senin, 14 Juli 2025

Operasi Patuh Kapuas 2025 Telah Dimulai, Berlangsung Hingga 27 Juli 2025
Dalam rangka pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan Patuh Kapuas Tahun 2025, Polres Sambas menggelar Apel Gelar Pasukan di halaman Mapolres Sambas.
Senin, 14 Juli 2025

Pria Ditemukan Meninggal Diduga Gantung Diri di Salatiga, Polsek Pemangkat Lakukan Penanganan Cepat
Seorang pria berusia 38 tahun ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di sebuah pohon
Jumat, 11 Juli 2025