Get In Touch
sambas.berite@gmail.com0821-4933-5559
Our Company
Dsn Sukamantri, Dalam Kaum, Sambas, Kalimantan Barat, 79462
Kamis, 10 Juli 2025 - 21:06

Simulasi Pengamanan Objek Vital Digelar di Kantor PLN Sambas, Antisipasi Gangguan Keamanan

Penulis : Berite Sambas

Simulasi Pengamanan Objek Vital Digelar di Kantor PLN Sambas, Antisipasi Gangguan Keamanan

Beritesambas.com - Sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas dan keamanan fasilitas penting negara, Kantor PLN Kabupaten Sambas menggelar simulasi pengamanan objek vital, Kamis (10/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh unsur pengamanan terhadap potensi gangguan, khususnya dalam bentuk demonstrasi yang berujung pada aksi anarkistis.

Simulasi dimulai pukul 10.00 hingga 11.00 WIB, dengan melibatkan unsur lintas sektor seperti Satgas Pengamanan Objek Vital Polda Kalimantan Barat, Polres Sambas, petugas keamanan dari perusahaan swasta, Puskesmas Sambas, serta personel Bhabinkamtibmas. Total personel yang terlibat mencapai 80 orang, terdiri atas 20 personel Polres Sambas, 10 satuan pengamanan (satpam), dan 50 warga yang dilibatkan sebagai peran massa aksi.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan sinergi dan kesiapan lintas sektor untuk menghadapi potensi situasi darurat, terutama dalam menjaga fasilitas strategis seperti PLN,” kata Rhama Nuraihan, petugas K3 PLN Sambas yang menjadi salah satu koordinator kegiatan.

Simulasi dilaksanakan dengan skenario adanya aksi demonstrasi di halaman Kantor PLN Sambas yang berkembang menjadi ricuh. Massa aksi diperagakan melakukan pelemparan batu dan pembakaran ban, menuntut respons cepat dari tim pengamanan.

Guna merespons potensi eskalasi konflik, satu unit mobil Water Cannon milik kepolisian turut dikerahkan dalam simulasi ini. Petugas yang terlibat juga memperagakan langkah-langkah pengendalian massa sesuai prosedur, termasuk teknik melindungi fasilitas vital dari upaya perusakan.

Dalam kegiatan tersebut, seluruh elemen keamanan diuji kemampuannya dalam melakukan koordinasi dan komunikasi di lapangan. Melalui simulasi ini, diharapkan tercipta pola penanganan yang profesional, terukur, serta mampu melindungi aset vital dari ancaman keamanan yang dapat mengganggu kelangsungan layanan publik.

Kegiatan ini menjadi evaluasi sekaligus penguatan kapasitas personel dalam menghadapi kemungkinan nyata di masa mendatang, termasuk gangguan terhadap layanan listrik dan infrastruktur penting lainnya.

“Simulasi seperti ini penting agar kita tidak hanya bereaksi saat kejadian nyata, tetapi sudah memiliki panduan dan kesiapan sejak awal,” ujar Rhama.(adm)